04 September 2008

Kenaikan PPnBM Matikan Produk Lokal

Kamis, 4 September 2008 | 20:59 WIB

JAKARTA, KAMIS - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)
Benjamin J Mailool mengharapkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (RUU PPN dan
PPnBM) harus benar-benar akomodatif karena berdampak pada sejumlah
sektor perekonomian nasional.

"Contohnya bila tidak akomodatif maka bisa mematikan sejumlah produk
lokal," kata Benjamin usai rapat kerja dengan Panitia Kerja RUU PPN dan
PPnBM di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Kamis (4/9).

Menurut dia ada produk lokal yang konsumennya hanya untuk kalangan
tertentu saja dan bila PPnBM produk tersebut dinaikkan akan mahal
mengakibatkan konsumen lebih memilih berbelanja ke Singapura. "Apalagi
karena PPnBM di Singapura lebih rendah dan dengan barang yang sama di
Indonesia lebih mahal," kata dia.

Namun, lanjut Benjamin, kalau PPnBM diturunkan maka Indonesia akan
banjir barang produksi dari luar negeri mengakibatkan harga lebih murah
dan tentu saja bisa kalah bersaing dengan produk lokal. "Tapi di satu
pihak kalau itu dinaikkan membahayakan karena beberapa orang Indonesia
belanja barang mewah itu ke luar negeri," katanya.

Untuk jalan tengahnya, Benjamin meminta perlunya menginventarisir produk
yang perlu dinaikkan dan diturunkan PPnBMnya. "Produk yang yang tak
bersaing dengan produk lokal itu PPnBM-nya lebih baik diturunkan jadi
tidak sampai mematikan produk lokal. Jadi harus ada kategorisasi mana
yang dinaikkan PPnBM-nya dan mana yang tidak perlu," katanya. (Aco)