10,9 persen pada semester I-2008, menjadi Rp2,735 triliun dari Rp2,467
triliun pada periode sama tahun lalu. Selain penjualan, laba usaha juga
tumbuh mencapai Rp55,6 miliar.
"Kenaikkan tersebut disebabkan marjin yang meningkat dan pengontrolan
biaya. Hasil tahun lalu, termasuk biaya restrukturisasi sebesar Rp5,8
miliar," ujar Presiden Direktur HERO John Callagan, melalui keterangan
tertulis di Jakarta, Jumat (25/7/2008).
Menurutnya, hasil tersebut merupakan hasil kerja dari seluruh elemen
yang ada di perusahaan. "Kami gembira melaporkan bahwa semua format
bisnis berkinerja baik walaupun di tengah persaingan dan tekanan
inflasi," jelas John.
Menghadapi setengah tahun kedua, perseroan akan tetap waspada karena
kondisi perdagangan kemungkinan akan sulit. Meskipun demikian, menurut
John, perseroan berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi
tantangan-tantangan apapun.
Perseroan melayani pelanggannya melalui beberapa format ritel yang
berbeda yang tersebar di berbagai kawasan di Indonesia. Per 30 Juni
2008, perseroan memiliki 22 gerai Giant Hypermarket, 58 gerai Hero
Supermarket, 44 gerai Giant Supermarket, 168 gerai toko kesehatan dan
kecantikan Guardian, dan 99 mini market seperti Starmart dan Mini-Mitra
dan mempekerjakan lebih dari 10 ribu karyawan. (Juni Triyanto
/Sindo/rhs)