penurunan menyusul dampak krisis finansial di Amerika Serikat (AS)
terhadap perekonomian dalam negeri.
Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta
mengatakan, penurunan pendapatan tersebut akan terjadi bila dampak
krisis finansial AS menggerus pendapatan konsumen domestik.
"Daya beli masyarakat akan terpengaruh dengan krisis finansial di AS.
Bila hal itu terjadi otomatis pendapatan ritel akan menurun secara
signifikan dibandingkan tahun 2007 lalu," ujarnya, di Jakarta, Selasa
(7/10/2008).
Tutum mengungkapkan, saat ini banyak kontrak pembelian ritel yang sudah
direvisi menyusul krisis finansial di AS. Terlebih, lanjutnya, sektor
ritel dalam negeri masih bergantung kepada perbankan. "Perbankan masih
menjadi andalan pembiayaan ritel," kata dia.
Sebetulnya, kata Tutum, tren penurunan pendapatan sektor ritel sudah
terasa menjelang Lebaran lalu. Penjualan barang-barang elektronik
misalnya, tidak terpengaruh oleh momen hari raya. "Hanya penjualan
pakaian dan makanan selama Lebaran mengalami peningkatan yang
signifikan," katanya. (Eko Budiono /Sindo/ade)