16/10/08 14:09
Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memprediksi target pertumbuhan omzet bisnis ritel dalam negeri tahun ini sebesar 15 hingga 20 persen dapat dicapai.Menurut Ketua Ketua Harian Aprindo Tutum Rahanta, optimisme pencapaian target itu didasari indikasi masih adanya pembukaan toko baru dan naiknya harga barang yang menunjukkan bahwa sektor riil tumbuh.
Dihubungi di Jakarta Kamis, Tutum mengatakan, pendapatan selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri (Lebaran) kemarin memang tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya, namun ini lebih karena berubahnya pola belanja masyarakat.
"Lebaran kali ini tidak sebaik Lebaran lalu, tetapi bukan patokan juga, tren konsumsinya sudah mulai berubah. Orang tidak lagi banyak berbelanja pada Lebaran saja, tapi jauh sebelum Lebaran. Pola belanjanya merata pada setiap bulan," kata dia.
Terkait krisis keuangan dunia baru-baru ini, Aprindo meminta pemerintah mengantisipasi agar sektor riil tidak terpengaruh sehingga tidak terjadi peningkatan jumlah pengangguran dan melemahnya daya beli masyarakat.
Tutum yang mengatakan bisnis riil belum terpengaruh krisis itu mengatakan, Aprindo telah menargetkan pencapaian omzet Rp58,5 triliun, naik 17 persen dari tahun sebelumnya yang Rp50 triliun.